tok...tok...tok...
pintu itu aku ketuk...
tak ada yang menjawab
tak ada yang menyahut
tok...tok...tok...
pintu kembali kuketuk
tapi cuma ada angin yang bersiul
terdengar tapi tak ada
ya sudah
aku berputar menuju jendela
tapi tak ada yang terlihat hidup
ada kursi tapi mereka mati
ada lukisan tapi tak bernyawa
tok...tok...tok...
kembali kuketuk si pintu mahoni
hanya rumput yang menjawab
bergoyang-goyang tapi tak acuh
tok...tok...tok...
kembali kugenderang sang pintu
tetap saja sama
acuh, dingin, tapi kokoh berwibawa
ya sudah aku menyerah
kubalikkan badan
berjalan menuju si hitam aspal
tapi...
rumah itu memanggilku
sayup-sayup seakan lemah
tapi ia tetap diam
mematung dan berlumut
tok...tok...tok...
gerbang nya kembali kuketuk
sama saja...diam...dan dingin...
kadang yang diam bukan berarti mati, bukan yang mati tidak miliki raga, tak juga yang miliki raga tak miliki asa...cuma satu yang ada...senyum yang kita butuhkan (kok nggak nyambung???)
Out of business =P