To pack up all the past
And find what truly last
If everything has been written down
So why worry, you say
It’s you and me with a little love does sanity
If life is every changing
So I worry, you say
Still you and I with silly smile has a wave good bye
And how will it be
Sometimes we just can see
A neighbour with lover or joker
Or friend you can count on forever
How tragic, how happy, how sorry
For all we know we’ve come this far
Not knowing why
So would it be nice
To sit back in silence
Despite all the whisper and the fantasies
Having you close to my heart
As I say a little grace
And thankful for this moment
‘Cos I know that you
Grow a day older and see
How this sent too meant too fool can be
When she tries to write a birthday song
When she blinks a heart to make your day
When she’s getting lost in every thoughts
When she waits a whole day to say
And thankful for this moment
‘Cos I know that I
Grow a day older and see
How this sent too meant too fool can be
When he exhausts his arms still hold me tight
When he picks a plane to make me laugh
When he’s getting lost in all his cause
When he can’t wait to say
I love you
(grew a day older - Dewi Lestari)
oke let's write some story, my head is still full of story even though i will get my mid term exam next week, but as told my head is still full of story and ideas for some photograph...hahahaha enjoy the show...=D
===========================================
"sudah bangunkah kau? ini kedua kalinya aku membangunkanmu hari ini...cobalah untuk buka matamu kawan, matahari sudah menjulang keatas dan apakah kau akan terus menutup matamu itu? bangunlah, apakah kau tak malu pada dunia kawan, saat mereka telah berlari kau hanya tertidur disini...BANGUN!!"
"baiklah-baiklah aku bangun, tapi sebelum kau meneruskan semua kata-katamu biarkan aku mencuci mukaku dulu, semua malaikat pasir tadi malam sudah menumpukkan kotoran dimuka, aku hanya ingin membasuhnya agar semua yang kotor enyah dari muka ku..."
"hahahaha buat apa kau membasuh mukamu lagi, semua yang kotor telah melekat dimukamu itu tak ada gunanya, hitam telah menjadi kerak dikulitmu, darah telah membusuk ditulangmu, buat apa kau membasuh mereka. air tak ada gunanya lagi sekarang, sari bunga tak bisa menghilangkan busuknya yang sangat menyengat, semua telah menjadi cirimu yang dikenal semua orang..."
"jangan jahat begitu kawan, beri kami kesempatan untuk sedikit berubah. Tuhan selalu memberikan jalan untuk hambaNya yang ingin bertobat, kenapa manusia tak bisa memaafkan?"
"karena manusia bukan Tuhan kawan, manusia hanyalah ciptaan-Nya yang paling sempurna karena tak kesempurnaannya. manusia berdosa dan bisa bertaubat. mereka miliki akal, mereka miliki nafsu, mereka miliki hati nurani. mereka berpikir, mereka merasakan, dan mereka menangis untuk kesalahannya. semua yang tak ada di makhluk lain, manusia memilikinya. mereka bukanlah yang paling sempurna, tapi dari ketidaksempurnaannya lah mereka bisa menjadi makhluk yang paling sempurna di dunia ini."
"tidakkah pengakuanku ini tak cukup untukmu agar sedikit kata maaf ada di hatimu, cuma hati nurani mu lah yang bisa memaafkanku, logika kadang tak ingin memaafkan, tapi dengar sedikit kata hatimu, karena tuhan tak menciptakanmu hanya dengan logika."
"sudahlah semua yang terjadi telah kulupakan, jadikanlah semua kenangan menjadi sebuah pelajaran yang berharga bagimu. karena diduniaku tak ada kata membenci, tapi kerinduanku padanya tak bisa kupungkiri lagi."
"sudahlah, sesuatu yang telah dimiliki takkan jadi milikmu seutuhnya, hidup akan menemukan jalannya sendiri. suratan takdir tak pernah berbohong pada kita. andai kau datang dengan lebih cepat lagi, andaikan kau datang dengan senyummu yang menghiasi harinya, takkan ada keraguan didalam hatimu lagi..."
"ya, mungkin inilah kesalahanku yang selalu terulang, keraguan selalu ada dibenakku. kadang kepastian ada untuk menyapaku dan menguatkan hatiku, tapi keraguan tetap ada dibenakku. kadang ingin kutangisi semua, tapi aku bukanlah seorang yang mudah mengucurkan airmata. karena aku adalah kejahatan yang tak berbentuk. tapi sungguh aku mencintai dengan sepenuh hati."
"sudahlah, semua yang berulang adalah takdir. jadilah manusia yang kuat, jangan pernah jatuh pada lubang yang sama. kuatkan hatimu, biarkanlah kau menjadi warna bagi mereka. karena warna selalu menghias mereka, jadilah pelukis cahaya bagi mereka. biarkan mereka melihat dirimu apa adanya, karena takdir akan meretas semuanya."
"ya, menyayangi adalah satu bagian hidupku...untuk satu dewi yang lelah bermimpi, biarkan aku menjaganya, biarkan aku melihatnya tersenyum. biarkan aku berdoa untuknya."
"ya, kuatkan hatimu, jadilah kejora dan jadilah sinar untuk menghias langit malamnya yang tak berbintang."
"baiklah...sudah, pergilah kau membasuh mukamu, aku akan siapkan pengisi perut yang paling lezat untukmu..."
"siap bapak..."
___
Out of Business =)